...Lebih Baik Diasingkan Daripada Harus Menyerah Pada Kemunafikan...

Jumat, 12 Oktober 2012

Peluang Bisnis Online

Coba cek dan coba join situs ini,, nikmati hasilnya http://incomepart.com/ref.php?page=act/ref&invcod=70662 . Ini bukan Scam ataupun tipuan.

Bemimpilah dan Kejarlah!!!


kejar impianDulu, ibuku pernah berkata seperti ini : “Tsaura, kuliah itu biayanya mahal sekali tapi semahal apapun umi akan berusaha keras supaya Tsaura bisa kuliah, umi mau semua anak-anak umi kuliah dan jadi orang sukses” kalimat itu terngiang ngiang di kepalaku dan mengingat bahwa saat itu keluargaku masih dalam tahap perjuangan menuju keluarga mapan, maka aku yang masih kecil itu pun mengambil sebuah kaleng bekas susu di dapur, lalu membuat lubang kecil di atasnya untuk memasukkan uang. yap, aku membuat sebuah celengan. hari demi hari kulewati, ku ingat hari-hari itu kusisihkan uang jajanku dan ku simpan dalam kaleng susuku. mulai dari recehan hingga uang kertas. setiap hari yang ada dikepalaku adalah bahwa aku ingin kuliah di tempat yang serba biru karena aku suka sekali dengan warna biru.
Setiap kali jumlah uang sudah mencapai pertengahan kaleng susu, aku selalu menghitungnya, sudah sampai mana aku menabung. Tapi, setiap kali uang yang kupunya sudah cukup banyak, ibuku selalu meminta uang tabunganku untuk membeli sayur dan bahan makanan lainnya di rumah. sungguh, waktu itu aku cukup kesal dengan ibuku, bagaimana aku bisa kuliah kalau uangnya di ambil umi terus? pikirku saat itu. Tapi setiap kali ibuku meminta uang, aku selalu memberikannya, aku tak bisa menolak. Karena aku pun tahu bahwa ketika ibuku meminta uang tabunganku, tandanya ibuku btidak punya uang sama sekali.
hanya itu yang aku pikirkan dan aku lakukan waktu kecil hingga waktu terus bergulir dan kini aku sedang
mengikuti alur yang harus dijalani oleh setiap mahasiswa baru “ospek”, saat ospek aku mendapat almamater warna biru, tas berwarna biru dan untuk atribut ospek pun aku memakai pita warna biru, semua karena lambang dari fakultasku berwarna biru. yap. mimpi kecilku terwujud. Kini orangtuaku sudah cukup mapan, Aku mampu berkuliah di sebuah perguruan tinggi negeri yang cukup ternama dan semuanya serba biru. Allah telah mewujudkan mimpiku. Alhamdulillah, sungguh aku berterima kasih padaMu ya Allah. dan aku tersadar, bahwa tabunganku yang sebenarnya bukanlah tabungan yang ada di kaleng susuku, tapi tabungan yang ada di sisi Allah ketika aku ikhlas memberikan seluruh tabunganku pada ibuku. disitulah kuncinya. luar biasa ya, Allah memang tidak pernah lupur dari hamba-hambaNya.
Teman, itulah salah mimpi kecilku, kini aku sedang membuat mimpi-mimpi baru dan sedang berusaha untuk mewujudkannya, ingatlah bahwa Allah tidak pernah luput dari hamba-hambaNya. Oleh karena itu, mari kita buat hidup kita berarti untuk diri sendiri, orang tua, dan orang lain melalui mimpi-mimpi dan kerja-kerja besar yang kita lakukan. yakinlah bahwa Allah akan selalu memberikan jalan, tidak ada di dunia ini yang namanya jalan buntu, jalan buntu hanya untuk orang-orang yang putus asa, sedang untukmu yang sedang berjuang, percayalah bahwa Allah akan selalu memberikan jalan. Dan terkadang butuh kepekaan dari diri kita untuk melihat jalan-jalan itu, jalan-jalan itu adalah peluang. Kalau kata Raditya Dika peluang itu seperti pintu, ada dimana-mana, tinggal apakah kita mau rajin mengetuk atau tidak, karena kita tidak tahu di pintu mana kita akan diterima.
semangat dan teruslah berjuang, hidup ini hanya sekali kawan, jangan disia-siakan.......

Senin, 03 September 2012

Tentukan Sasaran Kehidupan


sasaran kehidupan

Ada yang mengatakan bahwa manusia seperti ikan emas di dalam botol. Ia terus berenang dan membanting tulang, tetapi hanya berkutak-kutak (berputar-putar) pada situ-situ saja.
Tidak ada satu orang pun yang bias melakukan pilihan dalam hidup anda kecuali anda sendiri. Putuskan bagaimana anda di usia 30, 40, 60, atau 70 kedepan. Gambarkan  pikiran anda. Suatu citra yang anda inginkan dengan segala sesuatu yang anda miliki pada saat itu. Inilah sasaran jangka panjang Anda. Pikirkan terus menerus tentang hal ini.
Kita melakukan perjalanan kehidupan langkah demi langkah, tingkat demi tingkat. Karena itu perlu menentukan sasaran jangka menengah tuk maju ke tingkat selanjutnya menuju tingkat utama.
Semua tugas besar akan menjadi mudah jika dipecah-pecah dengan menyelesaikan sasaran kecil, tanpa kita sadari, kita sedang melangkah pada sesuatu yang lebih besar.

“Bagaimana kita berharap untuk sampai, bila kita tidak tahu kemana kita pergi.

Kail Ikan dan Kail Kehidupan


kail kehidupanKail dalam kamus besar bahasa Indonesia berupa kata benda berupa sekerat kawat yg ujungnya berkait dan tajam, digunakan untuk menangkap ikan; atau biasa kita menyebut pancing.
Sejenak saya meminta waktu anda untuk ikut kami, untuk memancing ikan. memancing dalam angan dunia maya anda….
* Ambilah Kail kecil anda.
Mulailah dengan memancing di got depan rumah anda.
Apa yang akan anda dapatkan???

Berpindahlah kesungai kecil dekat rumah anda.
Apa yang akan anda dapatkan???
Berpindahlah lagi kesungai Musi, mahakam, bengawan solo atau berpindahlah kedanau danau besar yang dekat dengan anda.
Apa yang akan anda dapatkan???
Jika belum puas berpindah lagi anda ke samudra, memancing lah anda disana.
Apa yang akan anda dapatkan???
Kemudian pulanglah dan ganti kail anda dengan yang besar. ulangi kegiatan anda dari got depan rumah sampai ke tengah samudra seperti diatas.
dan jawablah….
Apa yang akan anda dapatkan???
Ingatlah kehidupan bagaikan memancing
cita n asa hanya bisa tergapai tak kala kita memilih pancing yang tepat dan lokasi memancing yang tepat pula.
Namun kita harus tetap ingat meskipun pilihan kail dan tempat kita sudah tepat belum tentu kita mendapat apa yang kita inginkan. terkadang ikan kakap pun dapat terlepas saat kita angkat keatas.
So jika semua sudah tepat, maka banyaklah berdoa pada Illahi. agar hasilpun bisa menjadi tepat.
Selamat memancing dan semoga sukses dalam kehidupan ini.
Jika ingin sukses yang abadi, kumpulkan ikan-ikan yang telah didapat untuk persiapan perjalanan setelah mati.

Penyesalan Tidak Datang Di Awal


report menyesal nilaiImpian.. Impian oh Impian..
Hmmm…
Gue adalah seorang mahasiswi semester 5 di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta. Membahas tentang impian, menurut gue impian itu adalah suatu keinginan dalam diri yang memberikan motivasi kepada kita untuk mencapai keinginan tersebut. Keinginan tersebut dapat kita raih sesuai usaha yang kita lakukan guna merealisasikannya.
Tapi..
Saat ini gue cuma bisa nyesel, nyesel senyesel-nyeselnya. Begini ceritanya…
Waktu gue semester 1, gue getol banget yang namanya belajar. Nilai-nilai yang gue dapet pun min 7 dan semester itu pun gue lalui dengan baik. Bisa dibilang gue adalah seseorang yang cepat puas sama hasil yang udah didapet. Yang akhirnya semester 2 gue agak males belajar.
“ah.. ngapain belajar, toh gue bisa kok.. materinya juga baru kaya gitu, gampanglah…” pikir gue waktu itu.
Gue jadi kebanyakan maen daripada belajar dan sering bolos juga. Sampe ada masalah keluarga yang bikin gue kabur dari rumah dan berita kaburnya gue itupun sampe ke telinga dosen. Akibat dari perbuatan gue itu, gue dapet hukuman yang setimpal. Nilai gue ibarat terjun dari monas. Entah kenapa gue bisa kaya gitu, mungkin karena pergaulan sekitar gue.
Tapi gue sadar, itu bukan alasan biar gue bisa bela diri sendiri. Bela diri karena kesalahan gue sendiri. Motivasi pun muncul karena gue ga mau masuk dilubang yang sama, tapi sampe semester 4 gue tetep ngalamin hal yang sama. Dan gue cuma ngalamin peningkatan 0,1 aja di setiap hasil akhir.
Gue kesel sama diri gue sendiri, pas lagi konsul sama pembimbing akademik (pas SMA bisa sebutannya wali kelas).
PA: “siapa yang IPK-nya 3,4??”
Maha: “saya.. saya……”
PA: “Cuma 2 orang aja? Oke kalo gtu, saya hanya mengingatkan bahwa yang memiliki IPK 3,4 akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tes HTWG-Konstanz.”
Gue: *Cuma bisa nunduk sambil nyesel…. “coba gue dulu ga maen-maen, fokus sama apa yang gue jalanin.. pasti gue juga bisa ikutan tes ke Jerman itu…*
Yang gue petik dari kejadian yang gue alamin, bahwa kita ga boleh cepet puas sama apa yang udah kita dapet. Kita harus terus berusaha buat hasil yang lebih baik lagi. Tetep belajar, berdoa, bersyukur, dan lakukan apa yang seharusnya kita lakukan!!
Dan usaha yang gue lakuin saat ini adalah ningkatin produktivitas gue dan nyari-nyari beasiswa dari luar kampus. Dan juga gue mulai nulis biar waktu gue ga terbuang sia-sia. Itu semua buat nebus kesalahan gue watu itu dan juga buat gapai impian gue yang tertunda.
Oke sobat… Saran dari gue, gapai impian lo selagi kesempatan itu ada di depan mata. Jangan sampe lo nyesel nantinya.

Kita Saling Terhubung dan Membutuhkan


Disuatu negara, secara rutin diadakan pameran hasil tanaman terbaik yang dihasilkan oleh tanah-tanah di negara tersebut. Dan tiap petani yang menghasilkan tanaman terbaik akan mendapatkan penghargaan dari raja dan perdana menteri (pemimpin tertinggi dari negara tersebut).
Dan seorang petani, dapat menumbuhkan jagung-jagung terbaik sehingga sudah 10 kali berturut hasil buminya masuk kepameran.
Satu tahun wartawan mewawancari dan mendapatkan sesuatu yang menarik tentang bagaimana ia dapat menumbuhkan jagung unggulan. Wartawan menemuan bahwa selain petani selalu menanam biji benih jagung unggulan, dia juga memberikan biji unggulan kepada tetangganya secara gratis.
“Kenapa anda memberikan benih jagung unggulan kepada tetangga anda? Bukankah mereka juga akan menjadi pesaing anda di tahun berikutnya?” tanya wartawan.
“Kenapa? Apakah bapak tidak tahu jika angin mengambil serbuk sari dari pematangan jagung yang ia tanam, juga dari pematangan jagung tetangga saya. Jika tetangga saya menanam benih jagung dengan kualitas rendah, tentu akan menurunkan kualitas jagung saya. Jika saya menanam jagung dengan benih yang baik, maka saya harus membantu tetangga saya menanam jagung yang baik pula.”
Petani ini sangat menyadari keterkaitan hidup. Jagungnya tidak akan berkualitas jika jagung tetangganya tidak berkualitas.
Sahabat pecinta motivasi, dalam hidup ini ada keterkaitan diantara kita. Tidak hanya saya dan sahabat yang membaca tulisan ini, namun semua orang.
Kita yang ingin hidup dengan damai, makai harus membantu tetangganya untuk hidup damai.
Kita yang ingin hidup dengan baik, makai harus membantu tetangganya untuk hidup baik. Menemukan nilai kehidupan yang dijalaninya.
Dan mereka yang memilih bahagia harus membantu orang lain untuk menemukan kebahagiaan, membantu menemukan kesejahteraan orang lain.
pelajaran yang dapat dipetik: Jika ingin menanam jagung yang berkualitas, kita harus membantu tetangga kita menanam jagung yang baik berkualitas pula.

Masalah adalah Pelajaran


masalah dan kehidupanTidak ada manusia yang terlahir tanpa masalah. Banyak di antara kita menganggap masalah adalah momok yang menyeramkan, dan tentunya tidak ada manusia yang mau menerima suatu masalah. Tapi apabila kita mau melihat sisi lain dari suatu masalah kita bisa mendapatkan pelajaran baru dalam hidup ini.
Masalah memberikan kita pengalaman yang belum tentu orang lain dapatkan. Kita bisa menjadi lebih dewasa dan kuat dalam menjalani hidup ini.
Jadi ucapkan salam dan selamat datang pada masalah, dan jalani dengan kesabaran.
Masalah adalah cara Tuhan agar kita belajar dan mengambil hikmah dibalik itu semua.
Di balik cobaan pasti tersimpan buah yang manis.
Ingatlah semakin TUHAN memberikan cobaan,maka kita adalah termasuk golongan orang orang yang di sayangi TUHAN.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.

Gambar Motivasi


Sahabat, untuk membangkitkan motivasi, terkadang orang lebih menyukai dalam bentuk visual.
Berikut adalah beberapa gambar motivasi yang kami cari di internet maupun beberapa gambar yang iseng-iseng kami buat. Bila sahabat memiliki gambar motivasi, tidak ada salahnya disebarkan melalui media ini. kirim ke maschan@gmail.com
Bersama-sama, mari sebarkan kebaikan dan hal positif. Agar Indonesia semakin nyaman untuk ditempati.
Berikut beberapa gambar motivasi yang insya Allah akan terus kami tambah..
Untuk melihat dalam ukuran lebih besar. Klik pada gambar
poster gambar motivasi peluang
gambar motivasi dari internet
gambar motivasi sholat
gambar motivasi harun yahya
Gambar motivasi Harunyahya.com
gambar motivasi andre wongso
Gambar motivasi Andrewongso
Gambar motivasi Mario Teguh

Jalani Saja


cerita motivasiPerjalan hidup memang tidak mudah, segala masalah selalu menghampiri kita. Banyak orang yang tidak mau menyelesaikan masalahnya dengan baik, lari dari masalah, melampiaskan masalahnya dengan berbagai hal, seperti Narkoba, minum-minuman keras, membunuh dan lain-lain.
Banyak orang cerdas di dunia ini, namun kecerdasan itu terkadang tidak di gunakan untuk kebaikan sesama, orang cerdas terkadang malah merugikan orang lain.
Aku pernah menghadapi masalah yang bagi aku itu masalah yang serius, yaitu masalah keluarga. ketika itu keluarga kami hidup harmonis, tetapi kehidupan itu tidak berujung lama, karena terjadi konflik besar dalam keluarga. aku terpukul oleh kejadian itu, kakak, abang, bapak dan keluarga besar aku jadi kacau.
Orang-orang yang biasa ramai dalam rumah, penuh canda tawa, sekarang menjadi tegang. mereka pada lari dari rumah, sempat terlintas dalam pikiran, bahwa aku juga ingin lari dari rumah, dan ingin rasanya bunuh diri, karna semua keluarga aku tidak ada yang baikan lagi.Karena aku tidak ingin hidup penuh dengan dendam. akhirnya aku mencoba bertahan dalam situasi yang sulit, dan aku terus berdoa. satu tahun lamanya mereka sudah mulai mendekat kembali ke rumah lagi. hati aku sangat senang.
hikmah yang aku dapat ialah, bahwa jangan cepat lari dari masalah hidup, penyelesaian masalah tidak gampang, jadi bersabarlah dan teruslah berdoa. lari tidak akan pernak bisa menyelesaikan masalah.
salam damai…

Mengatasi Rasa Rendah Diri


mengatasi rendah diriPerasaan rendah diri bisa membunuh kita. Tentunya bukan dalam pengertian membunuh secara fisik, melainkan membunuh karakter pribadi. Membunuh motivasi Orang yang rendah diri cederung menarik diri dari lingkungan. Kalaupun berbaur dengan orang lain, dia memposisikan dirinya di pojok ruangan yang nyaris tidak kelihatan. Orang-orang rendah diri tidak berani untuk menunjukkan ‘siapa dirinya’ dan ‘apa yang bisa dilakukannya’ lebih baik dari orang lain. Bukankah ini seperti sebuah kematian? Ya, kematian nilai diri seseorang.
Sifat rendah diri itu seperti keran air yang karatan. Dia sangat sulit untuk dibuka, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar. Ada begitu banyak persediaan air dalam bak penampungan diatas atap, tetapi tidak bisa keluar karena alirannya terhalang oleh keran yang tersumbat. Ada begitu banyak persediaan potensi diri yang kita miliki, namun terkunci oleh perasaan rendah diri yang menghambat.
Bagi Anda yang tertarik untuk belajar mengatasi rasa rendah diri, saya ajak untuk memulainya dengan menerapkan 5 kemampuan Natural Intelligence berikut ini:
1. Menghargai diri sendiri.
Penyebab utama perasaan rendah diri bukanlah cara orang lain memperlakukan kita, melainkan bagaimana cara kita memberikan penghargaan kepada diri sendiri. Jika Anda sendiri menghargai diri sendiri dengan baik, orang lain tidak akan berhasil menjatuhkan mental Anda; sekalipun mereka berusaha untuk merendahkan Anda. Namun sebaik apapun orang lain memperlakukan Anda, jika Anda sendiri memandang rendah kepada diri sendiri maka Anda tetap akan menjadi pribadi yang rendah diri. Untuk bisa mengatasi rasa rendah diri kita harus mulai dengan cara menghargai diri sendiri dengan sepantasnya terlebih dahulu.
2. Mengambil kendali atas hidup Anda.
Mari perhatikan lagi orang-orang disekitar kita. Ada orang-orang yang wajahnya tidak secantik atau setampan kita. Pendidikannya tidak setinggi kita. Penampilannya tidak sebonafid kita. Tetapi mereka begitu percaya diri. Mereka tidak menghiraukan cibiran orang lain. Mereka tidak memperdulikan pandangan yang meremehkan. Walhasil, mereka dapat berkarya semaksimal mungkin, lalu menghasilkan pencapaian yang tinggi. Apakah Anda bisa menemukan orang yang seperti itu? Mereka telah membuktikan bahwa kemudi hidup berada dalam kendalinya, bukan ditentukan oleh penilaian orang lain atas dirinya. Dengan mengambil kendali hidup, mereka berkonsentrasi kepada usaha-usahanya. Meski pada awalnya berat, namun di garis akhir mereka mendapatkan penghargaan yang tinggi. Bahkan dari orang-orang yang sebelumnya menyepelekan.
3. Mengimbangi kekurangan dengan kelebihan diri.
Keliru jika kita mengira orang lain lebih beruntung dari diri kita. Faktanya, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Orang-orang yang rendah diri adalah mereka yang terkurung dalam zona kekurangan dirinya sambil membiarkan potensi dirinya tersia-siakan. Sebaliknya, orang-orang yang berhasil bukanlah mereka yang tidak memiliki kekurangan, melainkan yang senantiasa berfokus pada usaha untuk mengoptimalkan kelebihan yang dimilikinya. Mereka menyadari kekurangan dirinya, namun mengimbangi kekurangan itu dengan kelebihan dirinya.
4. Mengembangkan diri tiada henti. Diatas gunung ada gunung.
Bahkan sekalipun Anda seorang yang percaya diri, bisa jadi merasa rendah diri ketika berhadapan dengan orang lain yang tingkatannya lebih tinggi dari Anda. Seorang Manager mungkin merasa lebih superior dihadapan para staffnya. Namun, ketika berhadapan dengan para direktur? Gemetaran juga, bukan? Hal itu bisa diatasi dengan usaha mengembangkan diri secara terus menerus. Faktanya, orang lebih menghormati kemampuan seseorang daripada jabatan yang disandangnya. Meski jabatan Anda tinggi, jika kapasitas aktual Anda tidak sepadan; orang lain akan meremehkan Anda. Tetapi, sekalipun jabatan Anda biasa saja; jika Anda bisa menunjukkan kapasitas diri yang tinggi, orang tetap menghargai Anda.
5. Berkontrisbusi kepada orang lain.
Fakta menunjukkan jika siapapun sangat menyukai orang-orang yang memberi kontribusi. Ketika seseorang mampu berkontribusi, dia langsung dihormati tanpa ditanya; berapa banyak uang yang Anda miliki? Seseorang yang berkontribusi dimuliakan tanpa dipermasalahkan apakah hidungnya mancung atau pesek, apakah dia seorang pejabat atau rakyat. Jika hidup kita masih dirundung rasa rendah diri, itu mungkin karena kita belum berkontribusi. Berkontribusilah kepada orang lain, maka Anda akan dihormati. Kemudian dengan kehormatan yang Anda dapatkan itu, rasa rendah diri akan sirna dengan sendirinya.
Setiap manusia sama kedudukannya. Yang membedakan adalah; apakah dia bisa memberi manfaat atau tidak. Guru kehidupan saya bahkan mengajarkan bahwa: ”sebaik-baik manusia adalah dia yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain.” Betapa bangganya kita ketika bisa memberi manfaat. Ini bukan tentang rasa bangga dihadapan sesama manusia, melainkan kebanggaan dihadapan Tuhan. Karena dengan manfaat yang kita tebarkan, kita ikut menunjukkan; betapa Tuhan itu senang menebarkan kebaikan.

Selasa, 24 Juli 2012

Bersyukur itu Menenangkan dan Mengusir Keluh Kesah


bersyukur dan bahagiaSebelum engkau melangkah terlalu jauh dari negerimu
Sebelum engkau memiliki cita-cita besar
Sebelum engkau terlalu angkuh 
Sebelum engkau terlalu banyak mengeluh
Hari ini kukendarai keretaku menuju suatu tempat. Melewati perempatan lampu merah yang berada tak jauh dari gang rumahku. Sebuah pemandangan yang biasa ketika kulihat seorang Bapak-bapak (maaf) yang tubuhnya tak terlihat layaknya manusia kebanyakan. Sulit bagiku menggambarkan karena dengan mengingatnya saja ada gemuruh yang tertahan dalam dada. Tapi bagiku, beliau adalah laki-laki hebat yang mungkin karena kehebatannya itulah, krna kehebatan akan ketabahannya menerima takdir yang demikian itulah yang membuat beliau menjadi salah satu laki-laki terhebat di mataku.
Teman,mungkin kalau saya ataupun kita yang mengemban takdir yang beliau pikul sekarang, kita tidak akan sanggup menerimanya. Dan mungkin krna itu jugalah Tuhan tidak memberikan cobaan seperti yang beliau terima. Karena kita terlalu lemah. Karena kita tidak sekuat beliau.
Kuseberangi perempatan jalan itu. Di seberang, kulihat lagi beberapa Bapak-bapak (maaf) pengemis yang tak biasanya kulihat di sana. Itu artinya semakin bertambahlah jumlah mereka yang mengharap ada rasa kasihan dan kesadaran saudara-saudaranya untuk membagi sebagian kecil rezeki yang dititipkan Tuhan kepada mereka. Wajah mereka menua. Entah memang karena umur mereka yang telah hampir mencapai puncaknya ataukah karena kerasnya hidup yang mereka lalui sehingga wajah itupun tampak lusuh dan tak sesegar seperti umur mereka yang sebenarnya.
Seorang Bapak yang kuceritakan di atas, seorang Bapak yang tangannya cacat sejak lahir, seorang Bapak berpakaian lusuh dg wajah menghiba sambil membawa kotak infak, dan seorang Bapak yang hanya bisa terduduk sembari menunggu ada yang mau memberinya uang di pinggir jalan. Ya, merekalah 4 orang Bapak yang begitu berharap uluran tangan yang memberinya rezeki dari si pengguna jalan raya itu. Ada yang memberi dengan melemparkan uang itu kepada mereka. Tidak langsung ke tangan mereka, teman. Tapi uang itu dilemparkan kepada mereka dan mereka pun memungutnya di jalan itu… Allah…. T_T
Teman, jika kalian diberi uang dan orang itu memberinya dengan cara melemparkannya kepadamu, bagaimana reaksimu? Saya yakin sebagian besar orang akan marah. Tapi tidak dengan mereka. Mereka memungutinya dan mengucapkan “ALHAMDULILLAH” sembari mendo’akan orang tersebut.
Entahlah… Apakah karena kemiskinan hidup yang mereka tanggung dan kerasnya perlakuan yang mungkin telah setiap hari mereka dapatkan membuat mereka ikhlas diperlakukan “tidak biasa”.
Bukankah mereka juga manusia seperti kita? Bukankah mereka juga memiliki perasaan? Bahkan sebenarnya manusia seperti merekalah yang lebih mudah untuk bersedih. Mereka tidak seberuntung kebanyakan orang lain dalam memperoleh harta, maka haruskah kita juga membuat mereka tidak seberuntung kebanyakan orang dalam memperoleh perhatian dan kasih sayang? Ingatlah, mereka saudara kita. Karena sesungguhnya kita dan mereka ibarat satu tubuh yang seharusnya jika satu bagian terluka, yang lain juga ikut merasakannya.
Teman,kadang saat kita sakit, kita juga sering mengeluh. “Kenapa saya harus menanggung penyakit ini? Saya tidak sanggup”. Banyak lagi kalimat-kalimat yang menunjukkan keluhan kita saat sebuah penyakit menjadi satu cobaan yang diberikan kepada kita. Padahal, jika kita sakit, kita masih beruntung karena masih bisa dan memiliki biaya untuk berobat ke sana ke mari. Kita masih bisa memilih tempat-tempat dan obat-obat terbaik untuk mengobati penyakit kita. Kita masih bisa meminta ini dan itu bermanja pada orang tua, kerabat, sahabat, ataupun teman untuk melepas keinginan dan selera kita di kala sakit itu. Masih ada yang menjenguk dan memperhatikan. Masih ada yang mengkhawatirkan kita. Tapi mereka? jangankan orang lain, mungkin mereka sendiripun tidak peduli lagi penyakit apa yang mereka derita. Bukan karena mereka dzalim terhadap diri mereka sendiri, tapi karena itulah, karena terlalu banyak beban dan derita yang harus mereka pikul. Jika harus mengeluh lagi, itu hanya akan memperpanjang daftar keluhan mereka, hanya akan memperpanjang riwayat masalah mereka. Apakah akan usai? Tidak…karena mereka begitu sadar bahwa hidup mereka tidak akan berubah dengan mengeluh dan mengeluh.
Ah…… Ingin rasanya memeluk mereka.
Tapi, andaikan diri duduk di sampingnya, bukan mereka yang akan menangis. melainkan AKU. Karena si “AKU” terlalu lemah. Bahkan jauh lebih lemah dari mereka siempunya dan menanggung nasib itu………
Teman, jika hari ini kita ingin mengeluh dengan sakit yang kita derita, ingatlah bahwa masih banyak saudara kita yang mungkin lebih parah dari kita. Di luar sana mungkin ada dari mereka yang tengah dalam kondisi lemah terbaring di atas tempat tidur rumah sakit atau bahkan berada dalam keadaan sakaratul maut. “Na’udzubillah…
Jika hari ini kita mengeluh dengan pekerjaan yang telah kita dapat, ingatlah bahwa di luar sana msh banyak saudara kita yang berjuang dalam tapak demi tapak utk memperoleh pekerjaan. Menapaki langkah hanya untuk mengumpulkan uang demi mengisi perut hari ini, esok, dan esoknya lagi…
Jika hari ini kita mengeluh kedinginan hanya krna tidak memiliki selimut, ingatlah ketika di luar sana banyak saudara kita yang bahkan tidak memiliki tempat berteduh dari dinginnya hujan dan udara yang mencekam tubuhnya. Bayangkanlah ketika mereka hanya bisa duduk di antara toko-toko sembari memeluk lutut dengan tubuh yang menggigil kedinginan…
Jika hari ini kita masih mengeluh, berjalanlah keluar sana, peluklah tubuh itu atau sekedar pandangilah ia, semoga kita bisa lebih bersyukur karenanya…

Kamis, 22 Maret 2012

Keajaiban Merenung dalam Keadaan Tenang dan Damai

merenung
Banyak tokoh besar yang suka menghabiskan waktunya sendirian dan merenung di tempat-tempat yang tenang. Dalam buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu, Think and Grow Rich karya Napoleon Hill, The Secret-nya Rhonda Byrne, Sinergi Spiritual Semesta dari Kang Zen, dan begitu banyak buku motivasi lainnya, ketenangan hati dan pikiran adalah kunci perubahan besar dalam diri setiap orang. Ketenangan dan kedamaian adalah bahan bakar dalam mewujudkan cita.

Ketenangan dan kedamaian terjadi saat diri seseorang berada dalam kondisi Alfa. Di sinilah zona ilahi, zona ikhlas, zona pas menyerahkan segala urusan pada Sang Maha. Seringlah berkunjung zona ini. Tenang, damai.
Tingakt optimum untuk otak berpikir adalah 10 Hz (Alfa), yang merupakan frekuensi optimum untuk melatih kecerdasan semua indra manusia dan pintu masuk ke hati (bawah sadar). Hanya 10% yang sanggup berpikir di frekuensi ini secara alami, selebihnya perlu dilatih untuk itu. Jose Silva, founder Silva Mind Method.
Simaklah ucapan Dr. F Noah Gordon; gelombang Alfa adalah kondisi rileks yang merupakan “rumah pembelajarsebenarnya” di mana kita dapat belajar dengan menyenangkan tanpa harus bersusah payah.
Nabi Muhammad SAW. melakukan khalawat (pengasingan) dan tahannuts (menyendiri) mencari pencerahan di Gua Hira di atas bukit.
Nabi Mussa AS. pun mendapat 10 perintah suci tatkala menyendiri di atas bukit. Bahkan sampai berdialog dengan Tuhan, yang kemudian diabadikan dalam berbagai kitab suci agama samawi.
Leonardo da Vinci sering merenung dan berpikir di pinggir hutan yang tenang di desanya sambil memerhatikan hewan-hewan dan alam sekitarnya.
Ibnu Sina sejak kecil sering merenung di mesjid sampai pagi.
Newton kejatuhan apel waktu sedang merenung dan menemukan teori gravitasi universal.
Einstein juga suka merenung. sejak kacil dia memang pemalu dan lebih suka menyendiri. Tempat favoritnya adalah di atas bukit yang ada di dekat tempat tinggalnya di Munich, Jerman.
Napoleon dan Hitler sering diejek “anak kampung” oleh teman-teman sekelasnya dan juga lebih suka menyendiri dan merenung.
Positif atau negatif, perenungan mampu menciptakan ketajaman pikiran yang ekstrem. Berikan diri Anda waktu, misalnya satu jam sehari atau satu hari seminggu untuk sedikit menjauhkan diri dari dunia sehari-hari. Lalu anda bisa bebas mengembangkan imajinasi serta impian-impian besar Anda. Anda juga bisa mengevaluasi hidup Anda. Apa yang sedang Anda lakukan dan akan kemana tujuan hidup Anda. Siapa tahu, Anda akan mendapatkan inspirasi-inspirasi besar.
Saat Seorang alim bersandar di tempat tidur untuk memperdalam ilmunya adalah lebih baik daripada ibadah seorang hamba, selama enam puluh tahun” Rasulullah Muhammad SAW
“In order improve the mind, we ought less to learn than to contemplate.” Descrates.
——————————————————-
Dalam kesendirian ada ketenangan
Dalam ketenangan ada cahaya kelembutan
Dengan cahaya itulah aku melihat jalan
Dan itulah sejatinya petunjuk kehidupan..

Jauhkan Penyeselan Dalam Dirimu

menyesal
Semua orang pasti pernah mengalaminya, tapi taukah anda apa yang sudah anda lakukan untuk menyelesaikannya.

Aku pernah banyak mengalami penyesalan dalam hidup, bahkan kata penyesalan slalu ada dalam hidupku. sekarang aku jauh lebih dewasa dalam hidup ini, dan mulai mencoba menjauhkan kata penyesalan dalam hidupku.
saudara pembaca, memang tak mudah menjauhkan kata menyesal dalam stiap apa yang akan kita lakukan, disini aku akan mencoba menceritakan rasa penyesalanku yang paling besar.

Saat itu aku melakukan hal yang sangat salah bahkan sangat berdosa, dan stelah hal itu berakhir aku hanya bisa berkata aku menyesal melakukannya semua itu,tapi semua telah terjadi dan tak bisa di ubah lagi,,stelah peristiwa itu aku mencoba berpikir dan berkata dalam hati, betapa bodohnya aku Tuhan,, aku meninggalkan Mu saat itu terjadi? tapi itu semua tak berarti,,, ga da gunanya menyalhkan orang lain yang aku lakukan hanyalh duduk dan mencoba menenangkan diri, sungguh tak ada untungnya kalau apa yang kita lakukan akan membawa hasil penyesalan, cobalah untuk selalu memperbaiki diri. Sebelum semuanya terjadi. Semoga dengan motivasi yang aku tulis ini, bisa membuka mata hati saudara untuk berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan apapun.
salam motivasi….

Time For Love

cinta
Cinta adalah sebuah kata yang paling romantis, cinta adalah suatu perasaan kepada orang lain, cinta itu buta, cinta itu gila. Banyak kata-kata yang mengartikan cinta.

Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia. Lukisan. Bukan difenisi. Ia disentuh sebagai sebuah situasi manusiawi, dengan detil-detil nuansa yang begitu rumit. Tapi dengan pengaruh yang tellalu dahsyat. Cinta merajut semua emosi manusia dalam berbagai pristiwa kehidupannya menjadi sublih: begitu agung tapi juga terlalu rumit.( Anis Mata)
Cinta ditakdirkan menjadi kata tanpa benda. Tidak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat. Siapa yang tidak pernah mendengar kisah Romeo dan Juliet, Romeo membunuh diri ketika mendengar Juliet telah tiada, dan begitu juga dengan Juliet yang meminum racun ketika Romeo bunuh diri. Itulah betapa dahsyatnya cinta. Tetapi jika kita tidak bisa menggontrol kedahsyatan cinta, kita akan sesat untuk jangka waktu yang lama.
Tapi ketika kita memasuki masa remaja yang begitu indah dan mengenal namanya cinta. Dunia terasa berbunga-bunga. Setelah mengenal namanya cinta selanjutnya yaitu pacaran. Pacaran seperti halnya cinta yang tidak terdefenisikan dengan kata-kata. Ada yang bilang kalau lagi pacaran dunia ini terasa milik kita berdua, mungkin yang lain kontrak. Seharusnya Remaja tidak pacaran terlebih dahulu yang lebih di masa lagi belajar. Karena pacaran lebihh banyak keburukan dari pada manfaatnya. Walaupun banyak orang yang berkata kalau pacaran untuk menjadi semangat biar belajar, tapi itu semua tidak benar, orang yang pacaran ketika Ia sedang belajar yang semulanya satu jam setengah hanya tersisa sebuluh menit yang sisanya hanya untuk memikirkan kata-kata sang pacar tadi pagi, ataupun sibuk membalas sms sang pacar.
Dan bagi remaja yang tidak pacaran bukan karena tidak laku atau tidak dapat izin dari orang tua tetapi hnya karena Allah, adalah remaja pilihan. Remaja yang yakin sepenuhnya kepada Allah atas jodohnya, dan ia tidak ingin membuang-buang uang dan waktunya untuk pacaran. Dari pada mencurahkan rasa cinta kita kepada lawan jenis yang belum jelas masa depannya, lebih baik mencurahkan rasa cinta kepada Ayah dan Ibunda tercinta. Terutama kepada Ibu yang telah mengandung kita selama sembilan bulan dalam keadaan susah payah, melahirkan kita dengan taruhan nyawanya sendiri, menyusui kita selama 2 tahun ,dan masih banyak kebaikan ibu kita. Tidak sepantasnya Remaja lebih mementingkan pacarnya dari pada kedua orang tuanya yang begitu hebat luar biasa.
Marilah kita alihkan energi cinta kita bukan untuk melihat pacar adalah orang yang terbaik untuk kita tapi untuk mempersiapkan diri saat diberikan oleh Allah Jodoh.
Pecinta sejati bukanlah Ia yang memamerkan cintanya tapi pecinta sejati adalah iya yang siap berkomitmen kepada seseorang yang dititipkan oleh Allah untuk kita.

Arti Sukses dari Berbagai Sudut Pandang

berhasil dan kesuksesan
Setiap orang pasti ingin merasakan yang namanya sukses, dan mereka punya makna sendiri-sendiri mengenai arti dari kesuksesan.
Ada golongan yang mengatakan bahwa sukses itu adalah sesuatu yang berbau uang atau bisa disebut kapitalisme. Namun ada juga yang berpendapat bahwa sukses adalah segala sesuatu yang bisa membuat seseorang merasa senang, contohnya menolong orang, memberi barang, dll.
Di golongan agama sukses adalah berhasilnya melewati segala cobaan. Sukses telah mendekatkan diri kepada sang pencipta (meskipun perasaan ini sangat jarang muncul). Namun dalam agama, sukses itu tidak ada akhirnya. akan terus berkelanjutan dan tidak boleh berhenti. Misalkan sukses puasa ramadhan, maka tahun depan pun harus terulang. Sukses ibadah haji, hikmah dan mawas diri akan sikap dan perilaku harus  terulang dalam kehidupan sehari-hari, dan lain-lain
Banyak orang merasa frustasi dengan kegagalan mereka dalam meraih apa yang diinginkannya, bahkan tak sedikit yang mengambil jalan bunuh diri, karena merasa gagal dan tak berguna hidup di dunia.
Padahal setiap kesuksesan pasti dikedepannya juga akan timbul masalah. Karena sesungguhnya kebahagiaan di dunia ini tak ada yang abadi.Semua pasti ada saatnya akan hilang. Jadi kita sebagai manusia harus siap menghadapi segala keburukan yang akan menimpa diri kita. Percayalah setiap cobaan yang menimpa diri kita adalah petunjuk dari Tuhan untuk menuju kebahagiaan yang abadi. Agar setiap langkah kita selalu dalam bimbingan Tuhan,

Selasa, 07 Februari 2012

Porsi Ujian Tuhan



Ketika kita ditimpa musibah, bencana, atau keadaan yang sulit, banyak dari kita yang meratapi nasib dan menyalahkan Tuhan.

Kenapa harus saya yang mengalami ini?
Kenapa bukan orang lain saja?
Apa salah saya hingga Tuhan membiarkan saya mengalami musibah ini?
Bagaimana bisa melanjutkan hidup dalam keadaan seperti ini?
Mengapa hidup orang lain tampak begitu mulus dan mudah? Tuhan tidak adil!

Depresi, kecewa, dan putus asa menghantui diri kita. Namun, jika mau berpikir kembali, bijaksanakah kita kalau selalu menyalahkan keadaan? Apakah masalah akan selesai jika hanya menyalahkan keadaan?
Tidak ada suatu apapun yang kebetulan di dunia ini. Segalanya telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Sekecil apapun kejadian itu, tentu merupakan kehendak-Nya. Tuhan selalu punya alasan mengapa Dia memberikan keadaan demikian kepada kita. Cermati, sesungguhnya Tuhan ingin Anda mempelajari hikmah dari kejadian tersebut.

Tuhan tidak akan memberi cobaan yang tidak bisa dilewati oleh hamba-Nya. Karena itu, percayalah. Mengapa Tuhan memilih Anda untuk menjalani keadaan sulit yang Anda rasakan, adalah karena Tuhan tahu bahwa Anda mampu melewatinya. Jika orang lain yang mengalami apa yang Anda alami, belum tentu mereka bisa sekuat Anda saat ini.

Setiap kesukaran yang kita alami adalah semata-mata kesempatan untuk mengasah kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Seorang sarjana bekerja sebagai pegawai kantoran dengan gaji tiga juta per bulan. Di lain pihak, seorang berijazah SMP mampu menghidupi keluarga lewat usaha tambak ikan dengan penghasilan berkali lipat. Ya, kesulitan memperoleh pekerjaan sering kali membuat kita berpikir lebih keras, bagaimana cara memperoleh uang. Jika setiap masalah kita hadapi dengan pikiran positif, tentu hasil yang positif juga akan kita dapatkan.

Hidup adalah untuk menyelesaikan masalah. Meski tampak bahagia di luar, setiap orang pasti memiliki masalah sendiri. Ada seorang gadis berparas cantik dari keluarga berkecukupan. Apapun yang ia inginkan hampir selalu didapatkannya. Ia memiliki kekasih yang tampan dan perhatian, di samping masih banyak pria lain yang juga memujanya. Bahagiakah hidupnya? Tidak! Kedua orang tuanya telah lama bercerai, jika bertemu pun sikapnya seperti kucing dan anjing. Masing-masing telah menikah lagi. Tak ingin memilih salah satu pihak, akhirnya si gadis dan adiknya yang masih SMA, memilih untuk tinggal berdua saja.

Coba Anda tengok orang-orang yang tampak bahagia. Pasti akan Anda temukan satu sisi yang membuat orang itu merasa hidupnya tidak sempurna. Begitu pun dengan diri Anda sendiri. Jika saat ini Anda merasa punya masalah, selesaikanlah dengan tawakal tanpa pernah mengeluh. Itulah ujian yang Tuhan berikan sesuai dengan porsi kemampuan Anda.

Jangan Anggap Enteng Hal yang Remeh

Maling cilik mengatur alur nafas karena capai berlari. Mengamati sebuah mangga di genggamannya, itu baru saja didapat dari kebun, dari sebuah lemparan jitu. Diamati sekali lagi lalu dicampakkan. ”ah, ini hanya mangga muda !” celotehnya. Mengapa dia dikejar-kejar ? bukan karena dia mengambil mangga muda mentah, tapi lebih karena dia mencuri mangga yg pasti akan masak.

Begitupun, mengapa semua tradisi, budaya, agama sangat perhatian terhadap pencurian walaupun yg remeh ? bukan karena pencurian itu merugikan orang lain, tapi lebih karena itu adalah ide awal penjajahan terhadap bangsa lain. Maka anjurkan kebaikan, walaupun remeh. Dan cegah keburukan walau sepele, tentu dg sikap bijak. Mulailah semua kebahagiaan dari kesederhanaan. Dan, Akhirilah setiap kesengsaraan dari ketergesa-gesaan.

Arti Sebuah Waktu



Alkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil, dia ingin pergi kerja ke kota agar dia bisa mengoprasi wajahnya. Kemudian dia mengutarakan keinginannya untuk kerja di kota kepada kedua orang tuanya, tapi keinginannya tersebut di tolak oleh kedua orang tuanya. Mendengar kata kedua orang tuanya yang menolak keinginannya dia pun menangis, tapi tak berapa lama kemudian ibunya datang menghampiri dia. Dan tiba-tiba ibunya bilang “Kamu boleh pergi ke kota nak”.

Mendengar perkataan ibunya dia pun tersenyum. Dan pagi harinya dia bersiap-siap untuk pergi ke kota. Di tengah perjalanan yang lama dan melelahkan dia istirahat di sebuah rumah, dan dia pun membayangkan, ” andai ku bisa membangun rumah mewah dan dapat mengoprasi wajah ku yang biasa menjadi luar biasa ini.” Tiba-tiba di tengah-tengah lamunannya datang seorang nenek tua menghampirinya, dan bertanya “kenapa nak kamu tersenyum sendiri?”
“Saya sedang membayangkan andaikan saja ku bisa sukses di kota dan dapat mengoprasi wajahku ini”, kata dia. Dan nenek itu mengeluarkan jam kecil dari kantongnya, kemudian nenek itu berkata “Kamu tinggal putar jam itu sesuai dengan putaran jarum jam, bila kamu ingin segera meraih cita-citamu”.
“Baik nek”, kata wanita tadi.
Kemudian tak berapa lama dia memutar jam tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan nenek tadi. Dan tiba-tiba dia bisa bekerja di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Tapi dia tak puas dengan lamanya waktu yang di perlukan agar bisa mengoprasi wajahnya.

Kemudian dia kembali memutar jam tersebut, dan wajahnya pun menjadi cantik. Lagi-lagi dia kurang puas dengan wajahnya, dan kembali dia memutar jam kecil pemberian nenek-nenek yang pernah dia temui sekali lagi. Tapi setelah memutar jamnya dia mendapati wajahnya yang semula cantik jelita menjadi tua dan keriput. Dan dia menyesal dengan keadaan dia sekarang. Kemudian dia kembali menemui nenek-nenek yang memberi dia jam di tempat di mana dia bertemu. Tapi dia tak melihat nenek tersebut karena nenek itu telah lama meninggal. Dia pun hanya bisa menyesal dan menangisi nasibnya.

Teman-teman ku apa pesan yang dapat kita ambil dari kejadian wanita tadi?
Jadilah diri sendiri karena hanya dengan menjadi diri sendiri kita akan menjadi pribadi yang hidup dengan penuh rasa bahagia, damai, dan mulia.
Raihlah cita-cita dengan penuh pengorbanan, kegigihan, dan kedisiplinan waktu untuk belajar.
Kesuksesan bukan datang dari nasib dan keberuntungan, tapi datang dari kerja keras, ketidak putus asaan dan keyakinan.

Semoga bermanfaat

Berdoa Yukk


Kebanyakan orang berdoa ketika masalah menerima mereka. Padahal, doa adalah bahan bakar yang sangat efektif untuk kendaraan kehidupan kita. Karena percuma dikala kita sudah melakukan semuanya untuk berubah tanpa diakhiri dengan doa kepada Allah SWT.

Dalam hal rejeki misalnya, Allah telah menyiapkan rejeki untuk setiap makhluknya. Baik yang melata, yang bernafas dengan paru-paru ataupun dengan pori-pori ditubuhnya, semua telah ada rejekinya.

Hanya saja, setiap rejeki ada syaratnya, yaitu usaha. Kalaupun ada makanan didepan kita, tetapi kita tidak berusaha mengambilnya, maka itu buka milik kita. Kalaupun roti sudah ada ditangan, tapi kita tidak memakannya, maka itu juga bukan rejeki kita. Jadi setiap rejeki harus disertai USAHA.

Doa diibaratkan seperti benang sewaktu main layang-lanyang ,tentu saja tanpa benang layang-layang tidak bisa di mainkannya. Juga diibaratkan seperti pohon tanpa manfaat. Doa adalah pemercepat keinginan kita terwujud. Seperti pepatah,


Roda yang berderit akan lebih cepat mendapatkan pelumas, Manusia yang berdoa, akan lebih cepat terkabul keinginannya.

Magnet, akan selalu menarik besi disekelilingnya. Begitu pula doa , akan menarik keinginan yang ada dalam doa itu terwujud. Itulah gambaran betapa penting nya doa bagi setiap orang. Bagi Remaja berdoalah agar dikuatkan imannya menghadapi setiap cobaan yang diberikan kepadanya serta kuat dalam melawan hawa nafsu. Dan selalu menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Ada empat macam doa yang akan dipercepat prosesnya yaitu: pertama, doa dari ibu kepada anaknya; kedua, doa orang yang berpuasa; ketiga,doa orang yang sedang dalam perjalanan; dan keempat,doa orang yang teraniaya.

Oleh sebab itu, kita harus berbuat baik kepada Ibu, sehingga Ibu akan sangat bahagia dan bersyukur memiliki anak yang saleh seperti kita.Sehingga, insyallah, Ibu kita pun akan selalu mendoakan kebaikan untuk kita.

Rabu, 25 Januari 2012

Semua Orang, Bisa Hidup Makmur.

“I dont think that there is any other quality so essential to success of any kind as the quality of perseverance. It overcomes almost everything, even nature.” Jhon D. Rockefeler.

Kekuatan besar itu ada dalam diri kita, terletak pada pikiran dan perasaan. Seseorang besar karena memiliki pemikiran yang besar, dan senantiasa memiliki perasaan yang sejalan dengan kehendak Yang Maha Besar, yaitu perasaan yang senantiasa bersyukur walau sempit, senang tanpa berkeluh kesah, dan yakin kalau dirinya adalah pribadi mulia dan besar. Kitalah mahakarya Sang Maha Besar, yang diciptakan dengan bentuk sempuna.

Seseorang yang membesarkan pikirannya akan menjadi besar, dan siapa saja yang membesarkan perasaannya akan menjadi besar. Bukan kerdil dalam pemikiran, dan bukan sempit dalam berperasaan.

Pikiran dan perasaan harus sejalan. Tidak bisa terpisah antara keduanya. Pikiran boleh berapi-api, tapi jika terikat dengan perasaan ciut, maka hasilnya samadengan dikalikan nol. Begitupun sebaliknya. Berpikirlah besar dan ikat itu dengan perasaan senang dan optimis, maka alam pikiran itu akan semakin cepat terwujud.

Pikiran digunakan untuk menyerap pengetahuan. Belajarlah. Bacalah, bacalah. Jepang menjadi bangsa yang sangat cepat bangkit dari keterpurukan bencana alam dan perang dunia II (setelah Herosima dan Nagasaki di bombardir Amerika), karena semangat mereka yang besar dalam menimba ilmu pengetahuan, dan cepat sekali mereka belajar dari kawan bahkan dari musuh-musuh mereka. Mereka punya pemiimpin besar dengan pemikiran besar dan berjiwa Kstaria. (Baca Restorasi Meiji setelah Jepang dikuasia Rezim Tokugawa dan upaya-upaya Jepang bangkit Pasca Perang Dunia I dan II ).

Perasaan digunakan untuk senantiasa yakin bahwa apa yang kita pikirkan akan mewujud. Yakin, syukur, ikhlas, semuanya menyangkut perasaan. Berdoalah: ungkapkan pemikiranmu secara maupun bisikan lembut dihatimu, giatkan kerja keras dan kerja cerdasmu, kemudian serahkan semua pada Tuhan. Terkadang, kita sendiri yang tidak ikhlas dengan doa kita. Kita sendiri yang tidak mengijinkan doa kita mewujud melalui pikiran kerdil dan perasaan ragu. Perasaan juga identik dengan kebersihan hati. Hati yang senang melihat orang lain senang adalah kekuatan dahsyat. Berapa banyak orang yang kemudian terpuruk karena iri dan dengki yang dia pelihara dalam hati sehingga hidupnya hanya berkeluh kesah, fokus pada kejengkelan akan keberhasilan orang lain, sibuk menjegal tanpa dasar visi ilahiah, dan terus menyalahkan keadaan dan orang lain. Ujung-ujungnya banyak penyakit yang menggerogoti fisiknya. Sungguh golongan yang merugi.

Kita lahir sempurna. Tak ada stempel makmur dan tidak makmur di jidat kita. Yang kemudian membuat seseorang makmur atau tidak makmur, adalah kebesaran tekad untuk mau belajar. Ilmu pengetahuanlah yang kemudian membedakan apakah kita akan makmur atau tidak makmur, kaya atau miskin. Ilmu pengetahuan meninggikan derajat seseoarang. Ilmu pengetahuan menjadi bekal untuk membuat pikiran dan perasaan seseorang menjadi besar atau kerdil. Siapa yang tidak mau belajar, lambat dalam belajar, maka dia akan jauh tertinggal. Bacalah, bacalah.

Andrew Carnegie (kekayaan total 500 juta dolar), penguasa industri baja Amerika, adalah anak imigran miskin dari Skotlandia. Sejak kecil dia harus bekerja menjadi buruh kasar.

Jhon D. Rockefeler (5 Milliar Dolar), penguasa industri minyak Amerika adalah anak tukang obat keliling.

Henry Ford juga waktu mudanya miskin, tetapi dia senang sekali mengotak-atik mesin walau dengan peralatan seadanya.

Bill Gates (Microsoft, 50 Milliar Dolar) memang adalah anak orang kaya, tetapi ia membangun usahanya sendiri dan “kantor” pertamanya adalah sebuah kamar kecil di sebuah motel di Albequerque.

Konosuke Matsushita (Panasonic) waktu kecil hidup dalam kemiskinan dan harus menjadi penjaga toko sejak umur 9 tahun.

Akio Morita (Sony) adalah memang anak orang kaya yang juga membangun usahanya sendiri dari nol. Tempat usaha pertamanya cuma rumah sederhana yang jalan masuknya ditutupi tali jemuran.

Dan masih banyak lagi contoh-contoh orang sukses lain yang semula hidup miskin kemudian menjadi kaya raya, atau memulai usahanya dari nol. Nabi Muhammad Saw. yang memilih hidup sederhana adalah pedagang kaya raya.

Bahkan ratusan tahun yang lalu manusia sudah tahu bagaimana cara untuk sukses.
Kalau Anda belajar sedikit lebih banyak, Anda akan unggul. Belajarlah dari yang terbaik.
Kalau Anda bekerja lebih semangat dan kreatif, Anda akan unggul. Jadilah yang terbaik.
Kalau Anda belajar dan bekerja lebih semangat, Anda pasti sukses. Kunci kesuksesan adalah semangat, bukan uang.
Belajarlah bermimpi besar, dan buat rencana kesuksesan Anda, sekarang! Kalau belum berhasil, Refresh/Restart.

Kamis, 12 Januari 2012

Berani Gagal



Lilin Babi Ngepet



Babi ngepet. Salah satu profesi menyimpang dari tatanan agama samawi ini punya pesan yang merangsang jemariku membuat catatan ini. Profesi ini membuat seseorang mampu mendapatkan harta dengan memuja jin. Orang yang sudah buntu pikirannya ini akan berubah menjadi babi jadi-jadian yang lihai mencuri uang, kemudian hidup dan matinya tergantung lilin yang dijaga oleh partnernya. Lilin harus tetap menyala. Jika padam, maka orang yang sedang beroperasi mencuri dengan fisik babi itu akan secara otomatis menemukan bad ending-nya mati alias koit.

Babi ngepet. Aku tertarik. Tapi, bukan untuk menjadi seorang babi ngepet, tapi aku tertarik dengan lilinnya. Hehehe. Kenapa? Karena lilin sangat penting bagi kehidupan si babi ngepet. Padam lilin, matilah si babi.

Imajinasi nakalku menganalogikan hidup dan mati kita juga bergantung pada sebuah lilin layaknya si babi ngepet. Padam lilin itu, maka jadilah kita mayat hidup, bahkan mungkin mayat sungguhan. Hehehe.

Apa lilin itu? Lilin itu adalah semangat. Adakah dari kita yang mampu survive mengarungi hidup tanpa semangat? Nihil. Tak satupun kita yang akan mampu. Hidup punya bergudang-gudang tantangan yang mutlak kita hadapi.
Bagaimana agar semangat tetap hidup? Adalah penting bagi kita agar tetap memiliki visi yang tetap terjaga visualisasinya dalam hati, pikiran maupun bentuk-bentuk yang tertangkap oleh mata kita (bisa dalam bentuk tulisan ataupun gambar).

Namun perlu diketahui, persoalan baru akan muncul tatkala kita terjebak pada visi yang membuat kita bingung, resah dan gelisah alias tak tenang. Kondisi seperti ini akan terjadi jika antara visi dan realita punya gap yang jauh. Contoh, mungkin saja kita sudah merasa berusaha maksimal namun visi tak kunjung tergenggam. Kondisi ini akan mudah membuat seseorang menjadi tak bersemangat. Artinya padamlah lilin itu dan akhirnya innalillahi. Hehehe.

Padahal, jika mau bijak, visi yang telah ditetapkan tak sedikitpun bersalah. Yang salah adalah sang perealisasi visi tersebut. Dia sendiri yang memadamkan lilin semangat, bukan visi. Sang perealisasi visi lupa bahwa lilin tersebut akan tetap menyala jika dijaga konsisten oleh tiga partner penjaga lilin yang bernama sabar, syukur, dan tawakal. Inilah tiga partner penjaga lilin semangat dalam hidup kita.
Sabar. Apapun yang terjadi, yakinilah bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik bagi kita. Yakinilah tak pernah ada buah pahit dari sabar. Semuanya manis.
Syukur. Tak ada rasa berkekurangan jika syukur tetap memeluk hati. Tak ada keluh kesah. Yang ada hanya ucapan terimakasih atas segala sesuatu yang terjadi atas kita. Tak ada gelap, yang ada hanya terang. Tak ada susah, yang ada hanya senang. Tak ada kegagalan, yang ada hanya proses menuju kesuksesan.
Tawakal. Serahkan segala sesuatunya kepada Tuhan yang Maha Tunggal dan Maha Berkuasa. Tugas kita hanyalah berusaha, berusaha, dan berusaha dengan niat bersih. Dia maha adil. Siang 12 jam, malampun 12 jam. Hasil akan sebanding dengan usaha. Ini pasti. Yakinilah Dia itu maha pengasih dan penyayang. Kesal dan berkeluh kesah adalah bentuk sikap yang melecehkan eksistensi kemahapengasihan dan kemahapenyayangan Nya. Hasil urusan Tuhan Yang Maha, berusaha urusan kita. Dijamin pusing, bingung dan resah jika urusan kita tak kita pikirkan, malahan kita sibuk pikirkan urusan Tuhan. Manusia berusaha, Tuhan memberikan hasil. Jadi, terserah Dia saja. Dan ingat, Dia itu maha adil lho. Hehehe.

Inilah ketiga penjaga lilin semangat dalam diri kita untuk menjinakan hidup. Bervisilah asal hati tetap tenang. Masa depan boleh dipikirkan tapi jangan dibingungkan. Sesuatu yang benar pasti menenangkan hati. Maka pilihlah visi yang menenangkan hati.

Kita semua bisa. Yakinlah anda bisa. Kita semua pasti bisa. Bisa jadi pribadi visioner yang sukses dan mengagumkan, bisa juga jadi babi ngepet. Tinggal pilih saja siapa penjaga lilin kita. Kalau penjaganya adalah tiga partner penjaga, maka kita adalah sang visioner. Kalau penjaganya adalah seorang manusia biasa, maka kita adalah sang? Tahu kan?...Bapet.

Senin, 09 Januari 2012

Pikiran: Apakah Kalian Tidak Memperhatikan?



“Dan (juga) pada diri kalian. Apakah kalian tidak memperhatikan?”

Peraslah jeruk, hasilnya pasti sari jeruk. Peraslah mangga, pun hasilnya sari mangga. Tak mungkin apa yang kita peras, hasilnya bukan dari apa yang kita peras. Tak mungkin peras mangga hasilnya sari selain mangga kan?

Apa yang kita alami di dunia ini, dalam kehidupan kita sehari-sehari, baik kesedihan, kebahagiaan, gelisah, ketenangan, kemiskinan, kemakmuran, dan beragam dinamika hidup lainya, adalah berasal dari dalam diri kita, yaitu pikiran yang diikat dengan perasaan. Apapun yang kita hadapi sekarang adalah hasil dari diri kita sendiri.

Jika yang kita alami adalah hal-hal yang membuat kesal dan marah, maka tak perlu menyalahkan diluar dari kita. Ariflah berhikmah.

Hati-hati dengan pikiran kita. Karena apa yang kita pikirkan sangat mungkin menjadi nyata. Akal akan membangun persepsi, meresap ke hati, terakumulasi menjadi sistem kepercayaan diri dan alam akan menyesuaikan kenyataan yang sesuai dengan sistem kepercayaan diri tersebut.

Semua benda seperti lampu, pesawat, mobil, pencapaian-pencapaian tekhnologi oleh para ilmuan dan lain-lain adalah hasil dari pemikiran. Semua berawal dari pikiran. Inilah instrumen dasar yang harus diubah seseorang untuk berubah. Tiada seseorang di dunia ini yang bisa merubah diri kita, selain diri kita sendiri.

“Semua bunga esok hari ada dalam benih hari ini. Semua hasil esok hari ada dalam pikiran hari ini” (Aristoteles). Plato berkata, “Ubah pikiran Anda, niscaya kehidupan Anda berubah”. Budha pun menyatakan hal senada, “apa yang anda pikirkan hari ini, akan terjadi esok hari.”

Pikiran sangat berbahaya. Petinju legendaris Muhammad Ali selalu berkata dalam hati, “Aku petinju hebat. Apapun yang terjadi, aku tetap petinju hebat”. Dalam wawancara di televisi dia ditanya, “mengapa Anda selalu berkata demikian?” Dia menjawab, “Karena kalimat itu memberiku rasa percaya diri, menguatkan keinginanku, dan membuatku konsentrasi pada target yang ingin aku capai. Jika akhirnya gagal, aku akan belajar dari kegagalan, kemudian berlatih lebih baik lagi hingga berhasil.” Lebih lanjut dia berkata, “Pikiran sangat berbahaya. Pikiran bisa menjadi penyebab kegagalan dan bisa pula menjadi pendukung keberhasilan. Pikiran adalah sumber percaya diri.”

Mengenai kesehatan, pikiran punya pengaruh besar. Dalam energy medicine Dr. Herbert Spencer dari Universitas Harvard mengatakan bahwa jiwa dan tubuh saling melengkapi. Dia mengatakan bahwa lebih dari 90 % penyakit tubuh disebabkan oleh jiwa. Inilah yang disebut dengan Psycho-Somatic Disease. Istilah ini berasal dari kata psycho yang berarti jiwa, dan somo yang berarti tubuh. Maksudnya, jiwa (psycho) BERPIKIR memengaruhi tubuh (somo). Beberapa penguatan teori ini ditambahkan oleh penelitian pada 1986 tentang dialog dengan jiwa oleh Fakultas Kedokteran di San Fransisco. Menurut hasil penelitian itu, lebih dari 75 % penyakit tubuh berasal dari dialog dengan jiwa. Itulah yang oleh ahli jiwa disebut “Sandiwara Internal”. Inilah cara orang menggambarkan kehidupan dalam benaknya, termasuk PIKIRAN-PIKIRAN dan susunannya dalam mental. Oya, pernah nonton acara Bengkel Hati bersama Ustadz Danu di salah satu TV Swasta? Banyak yang bisa kita tahu dari acara itu tentang bahaya pikiran negatif bagi kesehatan. Maka dari itu, ubahlah pikiran ke arah positif, agar tubuh tetap sehat. Rasulullah bersabda, “janganlah kalian berpura-pura sakit sehingga benar-benar jatuh sakit.” Hadis ini menegaskan bahwa pikiran bisa menimbulkan penyakit.

Mengeni kemakmuran dan kebahagiaan, tentu berlaku efek serupa. Ubahlah pikiran ke arah kemakmuran dan kebahagiaan, kemudian lihat apa yang terjadi dalam hidupmu. Tanamkan kecintaan pada kebaikan dan yang utama, dekatkanlah diri kita pada Allah, Maha pemilik segala kebaikan. Yakinilah dengan mengingat-Nya, hati senantiasa tenang, kejernihan pikiran tercipta dan prestasi mudah diraih. Cintai Allah, maka pikiran-pikiran negatif bisa kita jinakan. Yakin? Hehe…

Selama ini, kita banyak percaya dengan beragam janji sesama manusia. Kenapa ya, kok kurang yakin dengan janji Sang Maha Pencipta Segalanya? “Hehe,,, it’s ok deh kalau ga yakin. Toh, setiap pribadi bertanggungjawab atas ‘buah’ dirinya sendiri. Tak yakin juga terserah deh. Peace.” Hehe…

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Al-Ra’du: 11).

Adalah kita telah diberikan kehendak oleh Allah untuk bisa mengubah atau memilih pikiran yang kita sukai. Gunakanlah kehendak itu berlandaskan pengetahuan dan ilmu. “Kemuliaan manusia terletak pada pikirannya.” (Pascal). Hukum Pantulan dalam teori pikiran yang dilontarkan DR. Ibrahim Rey Alfiqy, seorang motivator kelas dunia dalam buku International Best Seller, ‘Terapi Berpikir Positif’ menjelaskan bahwa, “Dunia luar adalah pantulan dunia dalam.” “Manusia tidak mungkin menghasilkan pengetahuan tanpa belajar cara berpikir.” (Confucius).

Ali Bin Abi Thalib berkata, “Barang siapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya dia memperbaiki hubungannya dengan orang lain. Barang siapa memerhatikan urusan akhiratnya, Allah akan memerhatikan urusan dunianya. Barang siapa menjadi penasehat bagi dirinya sendiri, Allah akan menjadi penjaganya.”

Akhirat tak terlihat, maka perhatikanlah. Pikiran tak terlihat, maka perhatikanlah. Ariflah memahami.

“Dan (juga) pada diri kalian, apakah kalian tidak memperhatikan? (al-Dzariyat: 21).

Surat Dari Somalia

surat somalia
Sebuah cerita menarik dari saudara kita di afrika,,,,

ini adalah curhatan mereka yang dikirim ke email saya :
hari ini kami tidak makan
sama seperti hari kemarin
dan tampaknya kan berlanjut di esok hari…
saudara -saudara ku di indonesia mungkin hari ini dapat menikmati daging kurban….
namun kami untuk segelas air putih pun kami tak punya….
kelaparan dan kematian begitu dekat dengan kami…
namun tak sedikit pun yang peduli terhadap kami….
ANDA semua begitu kenyang dengan makanan….
tak ada sedikit pun ada rasa kelaparan….
banding kan dengan kami….
anak-anak kami begitu menderita…
bagaimana bisa menempuh pendidikan,,,
sedangkan untuk makan saja tidak ada,,,
maka pesan kami dari somalia….
BERSYUKUR lah….
karena kalian tidak menderita seperti kami….
jangan hanya Aktif di FB aja,,,
tapi doakan kami di doamu…
dari saudara mu di somalia…………………………